Posts

Showing posts with the label PSBB

Ada apa Ridwan Kamil & New Normal?

Image
Selain Ganjar Pranowo, dan para kepala daerah lainnya yang sedang bersiap menuju New Normal setelah diperiksa simulasinya oleh Presiden Jokowi, Ridwan Gubernur Jawa Barat juga akan disibukkan oleh peralihan dari PSBB ke Normal Baru. Istilah new normal ini memang berkaitan dengan proses hidup berdamai bersama COVID-19 atau virus Corona yang merupakan pandemi global.  Korban jiwa dan mereka yang sakit karena terpapar virus mematikan ini, bahkan bisa disebut sebagai silent killer ini telah membuat guncang warga dunia di lebih 200 negara. Sikap dan kebijakan para presiden, perdana menteri dan para pemimpin negara atau pemerintahan dalam menyikapi virus berbahaya tersebut memang beragam. Ridwan Kamil mendampingi Presiden Joko Widodo memeriksa kesiapan sebuah pusat perbelanjaan untuk melaksanakan New Normal (jabar.tribunnews.com) Ada yang langsung menerapkan lockdown, ada yang memilih Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB sebagaimana dipilih oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo.

President Jokowi started a New Normal in Indonesia. A bold move for society and the country?

Image
We must be ready to face a new normal so we can live peacefully with COVID-19. We can't carry out continuous large-scale social restrictions or lockdowns. Economic activity must begin gradually, with better discipline based on health protocols.  President Joko Widodo accompanied by the Chief of the Indonesian Police and the Commander of the National Army inspect the new normal simulation. (sulteng.antaranews.com) Many people confuse what is a new normal, a term, and a policy that appears after many countries implement lockdown. President of the Republic of Indonesia, Joko Widodo chose the Large-Scale Social Restriction (PSBB), not the lockdown as many observers suggested, even by Anies Baswedan, Governor of the Special Capital Region of Jakarta, Jakarta. The proposal was subtly rejected by President Jokowi (the nickname of the President of Indonesia). Large-scale social restrictions are believed to be more suitable for an island nation like Indonesia, which h

Indonesia Terserah Atau Pantang Menyerah?

Image
Setiap 20 Mei Indonesia memperingati "Kebangkitan Nasional". Peristiwa ini merupakan sebuah kesadaran tentang nasionalisme dan patriotisme yang bangkit pada paruh pertama abad ke-20, dimana rasa sebagai "orang Indonesia" telah tumbuh. Ketika itu, menurut id.wikipedia.org pada abad tersebut ditandai dua peristiwa penting, berdirinya Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908, kemudian Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.  Terserah saja atau kita bangkit? (beritabaik.id) Sejarah mungkin akan hanya tinggal sejarah jika sebagai sebuah bangsa, kita melupakan makna yang ada di balik peringatan Kebangkitan Nasional, apalagi ketika kita sedang menghadapi saat-saat sulit seperti sekarang ini, dimana Indonesia bersama ratusan negara lainnya kena serangan COVID-19.  Inilah yang menjadi perhatian Rudi S. Kamri, seorang penulis aktif serta pemerhati politik yang punya kepedulian tinggi pada masalah sosial dan budaya. Kini di saat gencarnya permintaan Presiden Jokowi agar kita bi

Budi Karya Lebih Baik Jangan Berkarya Dulu Daripada Timbulkan Kegaduhan

Image
Rudi S. Kamri dari RdS Institute Jakarta adalah seorang penulis produktif dengan latar belakangnya yang cemerlang sebagai pemerhati politik dan sosial, bahkan aktif pula di bidang seni dan budaya. Judul yang anda baca pada artikel Rudi kali ini mungkin membuat anda sedikit terkejut.   Menhub Budi Karya ketika sedang dirawat di RS Gatot Subroto, Jakarta karena terpapar Virus Corona. (ekonomi.bisnis.com)  Namun Rudi S. Kamri yang punya ketajaman dalam mengamati suatu fakta dan isu yang sedang berkembang, pasti ada alasan kuat untuk mengulas masalah penting pada hari yang tepat pula, terutama setelah Menteri Perhubungan Budi Karya yang sudah bekerja kembali setelah sembuh dari paparan Covid-19 alias virus Corona, yang merupakan pandemi global.  Rudi S. Kamri pemerhati politik dan sosial sekaligus nara sumber serta moderator mumpuni berbagai seminar dan talk show di Indonesia (dok. Rudi) Kembalinya seorang pejabat penting untuk kembali bekerja di tengah situasi genting ya

Empati Sri Mulyani untuk tenaga Medis dan jaga Rupiah tetap perkasa di tengah serbuan virus Corona

Image
"Kita dapat mencontoh semangat Kartini. Meski di rumah, you can always do good think for your family, your community and your country. Never try to find any excuses to do good things for others," Ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani pada videonya dalam rangka peringatan Hari Kartini, 21 April 2020.  Menkeu Sri Mulyani tampil anggun dengan kebaya (lifestyle.kompas.com) Hal ini diucapkan Sri Mulyani setelah gelontorkan dana  Rp15,29 triliun untuk Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), yang sebelumnya hanya 11.67 triliun, jadi kenaikannya lumayan banyak. Ini penting supaya pelayanan kesehatan di saat tenaga medis merawat para pasien Covid-19 bisa lebih sempurna.  Sebagian dari dana itu adalah digunakan untuk memberikan insentif untuk tenaga kesehatan yang bertugas di  Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) milik Pemerintah atau Swasta, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), serta personel dinas kesehatan yang melakukan penanganan pasien ya

Dampak Sosial Covid-19: Ojol Hanya Remah Rengginang

Image
Judul di atas terlihat mengejutkan karena Covid-19 seolah-olah dikaitkan dengan Rengginang, penganan asli Nusantara, yang bukan hanya ada di Jawa Tengah atau Jawa Timur ini, melainkan juga ada di Pulau Bali dengan sebutan Jaje Gine.  Foto Rengginang yang cocok sebagai teman ngopi, biasanya jadi bahan lelucon di What'sUp Group karena ada kaleng KGB yang ternyata isinya Rengginang yang renyah. Tak lama lagi bulan puasa tiba, menjelang Idul Fitri, foto Rengginang di kaleng biskuit legendaris Khong Guan itu pasti muncul kembali.  Rengginang dalam kaleng KGB (chawir.com) Lalu kenapa Rudi S. Kamri menulis artikel tentang dampak sosial Covid-19 atau wabah global yang bernama Virus Corona ini dikaitkan dengan remah Rengginang? Tentu saja Rudi S. Kamri yang merupakan seorang aktivis dan sekaligus penulis yang punya perhatian serius pada isu sosial dan politik serta ekonomi ini akhirnya memilih judul yang lumayan renyah, namun sayang kopi yang ditunggu oleh Rudi belum datang. 

Information