Pramono Anung Ungkap Hal Pertama Yang Dilakukan Paska Dilantik Sebagai Gubernur Daerah Khusus Jakarta

 Legitimasi kemenangan satu putaran Pasangan Pramono-Rano dalam Pilkada Jakarta 2024 semakin sah dan kuat, setelah tak ada pihak yang menggugat hasil pesta demokrasi itu ke Mahkamah Konstitusi (MK). Sebelumnya pasangan RIDO sempat begitu bersemangat untuk mengajukan gugatan ke MK, begitu pula pasangan Dharma Kun, yang sempat piker-pikir untuk melakukan hal yang sama seperti pasangan Ridwan Kamil – Suswono.

Sebagaimana diketahui, sesuai hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Paslon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, meraih suara tertinggi dengan 2.183.239 suara atau 50,07 persen. Sedangkan, pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono memperoleh 1.718.160 suara atau sekitar 39 persen.

Sementara itu pasangan calon yang berbasis independent, Dharma Pongrekun – Kun Wardana mendapatkan 459.230 suara atau sekitar 10 persen.

Dan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 2,  Dharma Pongrekun-Kun Wardana mendapatkan 459.230 suara.

Gubernur baru DKJ, Pramono Anung bersama Rano Karno Wakil Gubernur baru DKJ (Image: merdeka.com)

Setelah kemenangan ini, Pramono Anung atau dikenal sebagai Mas Pram kepada media mengatakan bahwa setelah dilantik sebagai Gubernur Daerah Khusus Jakarta, hari pertama yang dilakukan adalah menunjungi warga Kampung Bayam. di Jakarta Utara.

Sebagaimana dikabarkan oleh Kompas.tv (14/12/2024) tujuan Pramono Anung ke Kampung Bayam adalah untuk menyelesaikan konflik di daerah tersebut. Mantan Menteri sekretaris kabinet di era Presiden Jokowi ini, penyelesaian konflik di Kampung Bayam itu merupakan bagian program 100 hari pertama kerjanya sebagai Gubernur Daerah Khusus Jakarta.

Kepada on Point Kompas TV, Pramono Anung menegaskan bahwa, "Persoalan Kampung Bayam, saya akan selesaikan. Hari pertama setelah dilantik pun saya akan ke Kampung Bayam,"

Yang menarik adalah Gubernur yang baru terpilih ini mengatakan bahwa persoalan di Kampung Bayan tidak serumit yang tampak di publik. Lebih lanjut mantan anggota DPR RI dan kader PDI Perjuangan ini menyatakan bahwa, "Problem utama pejabat dan juga masayarakat yang marah, itu egonya tinggi, pejabat publiknya enggak membuka ruang,"

Pramono Anung dikenal sebagai negosiator yang tangguh, sehingga pengalamannya tersebut bisa menjadi modal untuk menyelesaikan persoalan di Kampung Bayam. Dia lalu menceritakan pengalamannya bareng Hatta Rajasa pernah menjadi negosiator Ketika terjadi perpecahan di parlemen di Senayan pada 2024 yang lalu.

Kemudian Pramono Anung menceritakan pula, "Bahkan ketika tahun 2014, parlemen dulu waktu itu terbelah, waktu itu yang menjadi negosiatornya yang menyelamatkan parlemen adalah saya dengan pak Hatta Rajasa,"

Ternyata, bukan hanya persoalan di Kampung Bayam yang menjadi perhatian Pramono Anung, juga masalah yang terjadi di Kampung Akuarium. Penjaringan, yang juga terletak di wilayah Jakarta Utara.

 Terungkap sikap warga setelah Pramono Anung dan Rano Karno menang satu putaran sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Khusus Jakarta, yang bisa disimak pada tayangan berikut ini: 



 

 

Comments

Popular posts from this blog

Rupiah kembali perkasa di tengah dahsyatnya Covid-19 di negeri Donald Trump

Job Vacancy as a Barista

Anies Baswedan Menyebarkan Post Truth? Di Mana Juru Bicara Negara?

Information