Ciri-ciri Post Power Syndrome Yang Mungkin Membuat Jengkel Orang-orang Di Sekitarnya

 Orang yang mengalami post power syndrome mungkin masih merasa bahwa mereka memiliki kekuasaan atau jabatan di masa lalu, meskipun mereka sudah tidak lagi di dalam posisi tersebut. 

Hal ini bisa terjadi karena mereka masih merasa terikat dengan identitas dan perannya yang terkait dengan jabatan atau kekuasaan yang pernah mereka miliki. 

Sering dirasakan dan ditemukan bahwa sikap orang yang belum moveon dari masa lalunya akan bersikap dan berperilaku yang membuat orang-orang di sekitarnya jengkel.

 Pengidap post power syndrome ini belum lepas dari masa lalu, sehingga enggan beradaptasi dengan situasi nyata yang sedang terjadi, yaitu pasca pensiun dari pekerjaan atau jabatannya, yang belum tentu juga punya prestasi hebat, namun mengaku sebaliknya, sehingga sulit menerima pendapat orang lain. 


Beberapa ciri-ciri yang menunjukkan seseorang masih merasa seperti memegang jabatan atau kekuasaan di masa lalu adalah sebagai berikut:

1. Kesulitan melepaskan peran sebelumnya: Orang yang mengalami post power syndrome mungkin kesulitan untuk melepaskan diri dari peran dan tanggung jawab yang terkait dengan jabatan atau kekuasaan yang pernah mereka miliki.

2. Keinginan untuk terus terlibat: Orang yang mengalami post power syndrome mungkin terus mencari kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan atau proyek yang berkaitan dengan jabatan atau kekuasaan sebelumnya, meskipun mereka sudah tidak lagi memiliki tanggung jawab resmi terhadap hal itu.

3. Kepedulian yang berlebihan terhadap prestise: Orang yang mengalami post power syndrome mungkin masih sangat peduli dengan citra publik dan reputasi yang terkait dengan jabatan atau kekuasaan sebelumnya.

4. Perasaan merendahkan diri: Orang yang mengalami post power syndrome mungkin merasa merendahkan diri saat mereka harus berurusan dengan orang-orang yang dulunya berada di bawah kekuasaan mereka atau lebih muda dari mereka di sebuah organisasi.

5. Harapan yang tidak realistis: Orang yang mengalami post power syndrome mungkin mempertahankan harapan yang tidak realistis tentang kemampuan dan keberhasilan mereka dalam mempengaruhi keputusan atau situasi yang terkait dengan jabatan atau kekuasaan sebelumnya.

Seseorang yang mengalami post power syndrome sebaiknya mengembangkan pengakuan dan penghargaan untuk identitas mereka yang lebih luas, selain jabatan atau kekuasaan yang pernah mereka miliki. 

Itu bisa dilakukan dengan menjalin hubungan sosial, hobi, dan mengejar kegiatan yang menarik minat mereka dan membuat mereka merasa berharga. 

Jika ciri-ciri tersebut berlanjut atau menghambat kemampuan mereka untuk berfungsi dengan baik, disarankan untuk mencari bantuan ahli kesehatan mental untuk membantu mengatasi kondisi tersebut.

Comments

Popular posts from this blog

Rupiah kembali perkasa di tengah dahsyatnya Covid-19 di negeri Donald Trump

Job Vacancy as a Barista

Anies Baswedan Menyebarkan Post Truth? Di Mana Juru Bicara Negara?

Information