Gara-gara Nikita Mirzani Profesi Tukang Obat Kembali Diingat Warga
Ada banyak profesi dengan nama depan "Tukang" seperti Tukang Batu, Tukang Bakso, penyanyi keliling disebut Tukang Ngamen. Profesi atau pekerjaan mandiri yang dikatagorikan dengan nama Tukang berkembang sesuai perkembangan jaman. Setelah listrik ditemukan dan menerangi dunia, akhirnya ada Tukang Listrik. Begitu pula Tukang Sayur, Tukang Odong-dong dan sebagainya.
Kalau dibikin daftar dan survey, pasti banyak bisnis mandiri yang disebut Tukang. Masyarakat kecil sampai orang kaya membutuhkan keberadaan dan pelayanan para tukang ini, kecuali tukang tipu.
Tidak ada orang normal yang ingin bertemu dengan tukang tipu, yang pasti merugikan, bahkan dalam katagori lebih ringan seperti tukang bohong, tukang rayu dan sebagainya.
Belakangan ini Nikita Mirzani alias Nyai Nikita, artis dan presenter ini membuat nama Tukang Obat muncul lagi di jaman serba digital ini. Sebagaimana dilaporkan situs rctiplus.com pada 13 November 2020 Nikita Mirzani mengatakan bahwa Tukang Obat juga sebuah profesi yang mulia.
Apakah generasi Milenial, dan generasi yang lebih muda pernah melihat penampilan Tukang Obat yang biasanya punya keahlian bicara secara alami. Mereka tidak pernah belajar public speaking apalagi belajar di fakultas farmasi atau kedokteran. Training sebagai sales man pun kemungkinan besar tidak pernah mereka ikuti dalam hidup mereka.
Aksi Tukang Obat di keramaian Jalan Siliwangi di Kota Kupang, NTT (daunlontar.blogspot.com)
Para politisi, presenter TV, dan mereka yang punya profesi yang sering berhadapan di hadapan umum sepertinya perlu belajar cara tampil yang menarik sehingga pesan mereka sampai dengan mudah kepada para hadirin.
Apakah masih ada orang yang menjalankan profesi Tukang Obat? Mungkin sudah jarang. Yang menarik adalah ketika masih ada Car Free Day di Jakarta - tentu sebelum Covid-19 - warga Jakarta sempat menemukan profesi Tukang Obat ini dengan penampilan dan gaya bicara yang tentu saja heboh.
Bagaimana cara Tukang Obat ini berbicara sangat unik, sehingga orang-orang yang kebetulan lewat atau punya rasa ingin tahu akan tertarik untuk membeli obat yang ditawarkan oleh Tukang Obat ini. Profesi ini tentu tidak sama dengan Tukang Gigi dukun atau dokter yang biasanya punya tempat praktek tetap.
Tukang Obat mirip pengamen yang berkeliling mencari tempat untuk menjalankan bisnisnya seperti pasar malam, pasar tradisional atau di tempat tertentu yang biasanya didatangi banyak orang. Mungkin para ahli marketing atau jagoan public relation perlu mengundang Tukang Obat untuk sharing pada webinar dengan teknologi skype, zoom meeting atau Google Meet. Pasti sangat menarik.
Belajar dari orang yang sudah berpengalaman di lapangan akan sangat berguna untuk menambah wawasan dan trik tertentu agar makin ahli untuk berbicara di depan umum.
Menarik untuk menyaksikan aksi Tukang Obat yang mempromosikan obat unik pada saat Car Free Day tidak jauh dari Bunderan HI, Jakarta sebelum ada serangan Pandemi Global yang disebut Covid-19 atau virus Corona. Mungkin tidak mudah untuk menemukan penampilan para Tukang Obat ini di masa mendatang, apalagi seperti yang bisa kita saksikan pada tayangan berikut yang terjadi di Jakarta.
Comments
Post a Comment