Ngeri-Ngeri Sedap Pada Pilkada 2020. Apa Strategi Tim Sukses dan Pasangan Calon?

Pilkada Serentak pada 2020 terjadi pada saat Indonesia sedang menghadapi COVID-19. Apakah akan terasa sama dengan Pilkada yang sebelumnya pernah terjadi? 

Pesta demokrasi bagi sebagian warga +62 masih dibayangkan sebagai ajang temu muka dengan para calon gubernur, bupati atau calon walikota dengan segala kemeriahannya. Akan ada pembagian kaus, nasi bungkus, bakti sosial dan tentu saja aksi panggung para artis ibukota dan lokal. 

Selain teriakan para calon tentang visi misi dan janji manis mereka, para hadirin akan dihibur dengan kehadiran para penyanyi, pelawak dan MC yang heboh. Kampanye pun akan sangat meriah. Dengan adanya panggung yang menampilkan para penyanyi dangdut atau bintang tamu seperti artis top atau setengah terkenal, Tim Sukses sangat berharap agar calon yang mereka promosikan bisa naik popularitas atau elektabilitasnya. 

          Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo saat kampanye penggunaan masker                                                                          (parepos.co.id)

Kemeriahan di berbagai lokasi kampanye dengan kehadiran ratusan atau ribuan warga yang biasanya sudah terdiri dari para fans partai atau sudah mengenal calon dengan baik atau penasaran dengan calon baru. Tetap saja daya tarik kampanye sangat dipengaruhi dengan adanya panggung hiburan.

Apakah kemeriahan itu akan terjadi lagi di Pilkada serentak 2020 di era pandemi global yang diakibatkan oleh Virus Corona ini? Lagipula vaksin untuk menangkal COVID-19 baru akan tersedia pada 2021, bahkan ada yang meramalkan akan benar-benar tersedia pada 2022. 

Presiden Jokowi sudah mengingatkan tentang ancaman adanya ancaman baru pada Pilkada 2020 ini, yaitu munculnya banyak Cluster Pilkada pada kampanye pasangan calon kepala daerah di Indonesia. Hal ini dipastikan bisa terjadi jika dilakukan kampanye terbuka dengan kehadiran banyak orang.

Apakah bisa dijamin Tim Sukses, peserta kampanye dan pasangan calon serta warga yang hadir akan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat seperti mengenakan masker dan jaga jarak. Adalah sulit untuk jaga jarak minimal satu meter di saat kampanye terbuka. 

STRATEGI KAMPANYE BARU?

Sepertinya semua Tim Sukses kampanye Pilkada 2020 sangat perlu menyusun strategi yang benar-benar baru dan berbeda untuk bisa mendongkrak elektabilitas pasangan calon yang mereka promosikan. 

Apa yang diingatkan oleh Presiden Jokowi tentang ancaman Cluster Pilkada yang sangat mungkin akan meningkatkan jumlah warga yang terpapar Virus Corona yang sangat berbahaya ini. 

Sudah terbukti bahwa kerumunan di tempat umum, bahkan di rumah warga yang membuat hajatan bisa menjadi cluster baru COVID-19 apalagi kampanye terbuka yang dimeriahkan dengan panggung hiburan. 

Tim Sukses yang cerdas akan meluangkan waktu untuk membuat kampanye atau penyampaian visi misi pasangan calon mereka di media sosial dengan kemasan menarik. Mereka harus mampu menarik pengguna smartphone atau gadget yang lagi stay at home atau working from home dan siapa saja yang semakin asyik dengan gadget mereka di era pandemi global ini. 

Penggunaan smartphone untuk melihat video di jejaring media sosial sejak adanya PSBB atau sejak adanya wabah Virus Corona adalah sangat meningkat. Para pelajar dan mahasiswa pun kini belajar online di rumah karena masih berbahaya untuk belajar tatap muka baik di sekolah maupun di kampus.

Para pelajar yang umumnya para pemilih pemula dan jumlahnya sangat besar ini (maklum inilah berkah bonus demografi) tentu pantas untuk dibujuk untuk memilih pada Pilkada 2020 ini. Mereka adalah potensi besar yang belum terlalu diperhatikan oleh sebagian besar Tim Sukses pada kampanye Pilkada 2020 ini. 

Para Tim Sukses pasangan calon di Pilkada 2020 pada umumnya memang masih terpaku dengan kampanye gaya jaman old. Mereka masih berniat untuk menyelenggarakan kampanye terbuka, dan tentu saja harus ada panggung hiburan dengan suguhan musik dangdut.

Jika para pasangan calon dan Tim Sukses sadar pada masa depan bangsa khususnya dari aspek kesehatan dan keselamatan warga agar tidak terancam Cluster Pilkada yang sangat mungkin berubah jadi Cluster Keluarga, maka memaksimalkan kecanggihan teknologi informasi atau IT melalui media sosial sangat penting untuk dilakukan. Masih ada waktu untuk kok memodifikasi strategi kampanye tanpa mengubah total visi misi pasangan calon. 

Mungkin apa yang dipaparkan warga di tayangan ini menarik untuk disimak. 




By the way, apakah anda akan hadir jika diajak untuk menghadiri kampanye pada Pilkada 2020? 


Comments

Popular posts from this blog

Rupiah kembali perkasa di tengah dahsyatnya Covid-19 di negeri Donald Trump

Job Vacancy as a Barista

Anies Baswedan Menyebarkan Post Truth? Di Mana Juru Bicara Negara?

Information